Laman

Minggu, 20 November 2011

Kamis, 10 Februari 2011

mencoba mengerti sesuatu yang tidak bisa dimengerti

hari - hari yang sulit kian terasa, wakaupuin sebenarnya bila dilalui juga tidak akan terasa seberat ini :(
(menarik nafas dalam2 dan mulai keluarkan perlahan) hhuuuffffff...............haaaaaaaaa (^0^)ooOOO.......
Tuhan... sungguh berat rasanya.
sesuatu yang tak kumengerti!! ingin sekali kumengrti tapi bila kumengerti akan sangat sangat... aaakkhhhhh.. aku benci bila mengingatnya!!!

hhmm sebenarnya ini hanya masalah ci**a :D
aku rinduuuuuuuuuuuuuuuuu..................................................
kanggeeeeennn.......................................


 Bruno Mars - Long Distance


There's only so many songs
That I can sing to pass the time
And I'm running out of things to do
To get you off my mind
Ooohh,no

All i have is this picture in a frame
That I hold close to see your face every day

With you is where I'd rather be
But we're stuck where we are
And it's so hard,you're so far
This long distance is killing me
I wish that you were here with me
But we're stuck where we are
And it's so hard,you're so far
This long distance is killing me

It's so hard,it's so hard
Where we are,where we are
You're so far,this long distance is killing me
It's so hard,it's so hard
Where we are,where we are
You're so far,this long distance is killing me

Now the minutes feel like hours
And the hours feel like days
While I'm away
You know right now I can't be home
But I'm coming home soon,coming home soon

All i have is this picture in a frame
That I hold close to see your face again

With you is where I'd rather be
But we're stuck where we are
And it's so hard,you're so far
This long distance is killing me
I wish that you were here with me
But we're stuck where we are
And it's so hard,you're so far

Can you hear me crying?
Can you hear me crying?
Can you hear me crying?

With you is where I'd rather be
But we're stuck where we are
And it's so hard,you're so far
This long distance is killing me
I wish that you were here with me
But we're stuck where we are
And it's so hard,you're so far
This long distance is killing me

It's so hard,it's so hard
Where we are,where we are
You're so far,this long distance is killing me
It's so hard,it's so hard
Where we are,where we are
You're so far,this long distance is killing me

There's only so many songs
That I can sing to pass the tïme..

:( (-__-!)

cicak

ya.. semua pasti tau dengan cicak. hewan melata yang satu ini biasa berkeliaran di dinding atau dilangit2 rumah. sebenarnay saya sendiri ngak "takut" dengan yg namanya CICAK, hanya saja "geli" melihatnya. hihihi :D

hhmm seperti ini lah dia....

sangat "menggelikan" dan "mengerikan" like ALIEN  (ˇ_ˇ'!|) 


Hukum Membunuh Cicak

Membunuh cicak hukumnya adalah SUNAT. Al-Imam al-Nawawi di dalam Syarh Sahih Muslim meletakkan bab “Sunat Membunuh Cicak.” Ini berdasarkan beberapa hadith yang sahih dari Nabi S.A.W. antaranya, di dalam sahih al-Bukhari dan Muslim daripada Sa’id bin al-Musayyib (سعيد بن المسيب) yang Umm Syareek (أم شريك) menceritakan kepadanyabahawa Nabi S.A.W. memerintahkannya untuk membunuh cicak-cicak (الأوزاغ). Di dalam riwayat al-Imam al-Bukhari ada dinyatakan:
كان ينفخ على إبراهيم عليه السلام

Maksudnya:Cicak itu meniup (utk menyemarakkan) api yang membakar Nabi Ibrahim A.S.

Di dalam sahih Muslim dari jalan Abdul Razzak, katanya menceritakan kepada kami Ma’mar (معمر) daripada al-Zuhriy (الزهري) daripada ‘Amir bin Sa’ad (عامر بن سعد), daripada bapanya, bahawa Nabi S.A.W. menyuruh membunuh cicak dan baginda menamakannya (cicak) sebagai (فُوَيْسِقٌ) yang bermaksud Pembuat Kerusakan.

Di dalam hadith yang lain dinyatakan pula membunuh cicak dengan pukulan yang pertama lebih banyak pahalanya berbanding pada pukulan kedua dan ketiga. Ini berdasarkan hadith di dalam sahih Muslim daripada Abu Hurairah R.A. katanya: Nabi S.A.W. bersabda:

من قتل وزَغة في أول ضربة فله كذا وكذا حسنة . ومن قتلها في الضربة الثانية فله كذا وكذا حسنة لدون الأولى وإن قتلها في الضربة الثالثة فله كذا وكذا حسنة لدون الثانية

Maksudnya: Sesiapa yang membunuh cicak pada pukulan yang pertama, baginya sekian banyak pahala, dan sesuapa yang membunuhnya pada pukulan yang kedua, baginya sekian banyak pahala yang kurang dari yang pertama, dan jika membunuhnya pada pukulan yang ketiga, baginya sekian banyak pahala yang kurang dari pahala yang kedua.

Ibn Majah pula di dalam sunannya meriwayatkan:

عَنْ سَائِبَةَ مَوْلاةِ الْفَاكِهِ بْنِ الْمُغِيرَةِ أَنَّهَا دَخَلَتْ عَلَى عَائِشَةَ فَرَأَتْ فِي بَيْتِهَا رُمْحًا مَوْضُوعًا فَقَالَتْ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا تَصْنَعِينَ بِهَذَا قَالَتْ نَقْتُلُ بِهِ هَذِهِ الأَوْزَاغَ فَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَنَا أَنَّ إِبْرَاهِيمَ لَمَّا أُلْقِيَ فِي النَّارِ لَمْ تَكُنْ فِي الأَرْضِ دَابَّةٌ إِلا أَطْفَأَتْ النَّارَ غَيْرَ الْوَزَغِ فَإِنَّهَا كَانَتْ تَنْفُخُ عَلَيْهِ فَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَتْلِه

Maksudnya: daripada Sanibah Maulah al-Fakih ibn al-Mughairah (سَائِبَةَ مَوْلاةِ الْفَاكِهِ بْنِ الْمُغِيرَةِ) yang menemui ‘Aisyah di dalam rumahnya, lalu beliau melihat di dalam rumah ‘Aisyah (isteri Nabi S.A.W.) ada lembing, lalu dia bertenya: Wahai Umm al-Mukminin apa yang anda lakukan dengan lembing ini?” jawab ‘Aisyah R.A.: “Kami gunakannya untuk membunuh cicak-cicak, kerana Nabi S.A.W. menceritakan kepada kami, Nabi Ibrahim ketika dicampakkan ke dalam api, tidak ada binatang yang melata di muka bumi semuanya berusaha untuk memadamkannya melainkan cicak, ia meniup (utk menyemarakkan api) ke atas Nabi Ibrahim, lalu Nabi S.A.W, menyuruh kami membunuhnya.(HR Ibn Majah 3222, di dalam al-Zawaid dinyatakan: Isnad hadith ‘Aisyah ini sahih dan rijalnya thiqaat)

Wallahu a’lam. :)

 

Jumat, 18 Juni 2010

Emoticon Tersembunyi di Yahoo Messenger (YM)


Di bawah beberapa list dari Hidden Icon YM , Mudah-mudahan berguna. Enjoy yach...... ;)

anak anjing:o3anak anjing
saya tidak tahu:-??saya tidak tahu
tidak mau dengar%-(tidak mau dengar
babi:@)babi
sapi3:-Osapi
monyet:(|)monyet
ayam~:>ayam
bunga mawar@};-bunga mawar
daun%%-daun
bendera**==bendera
labu(~~)labu
kopi~O)kopi


cerewet:-@cerewet
salut^:)^salut
ah bisa aja:-jah bisa aja
bintang(*)bintang
hiroo->hiro
billyo=>billy
aprilo-+april
yin yang(%)yin yang
lebah:bzlebah
transformer*[..]transformer*
tengkorak8-Xtengkorak
serangga=:)serangga
alien>-)alien
frustasi:-Lfrustasi
berdoa[-O<berdoa
mata duitan$-)mata duitan
bersiul:-"bersiul
babak belurb-(babak belur
damai:)>-damai
nggak boleh[-Xnggak boleh
menari\:D/menari
siapa takut>:/siapa takut
hi..hi..hi;))hi..hi..hi



ide cemerlang*-:)ide cemerlang

Bioetanol

1.      Abstrak
Ethanol atau etil alkohol C2H5OH, merupakan cairan yang tidak berwarna, larut dalam air, eter, aseton, benzene, dan semua pelarut organik, serta memiliki bau khas alkohol. Salah satu pembuatan ethanol yang paling terkenal adalah fermentasi.Bioethanol dapat diperoleh salah satunya dengan cara memfermentasi singkong.
            Alkohol merupakan bahan kimia yang diproduksi dari bahan baku tanaman yang
mengandung pati seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, dan sagu biasanya disebut dengan bioethanol. Ubi kayu, ubi jalar, dan jagung merupakan tanaman pangan yang biasa ditanam rakyat hampir di seluruh wilayah Indonesia, sehingga jenis tanaman tersebut merupakan tanaman yang potensial untuk dipertimbangkan sebagai sumber bahan baku pembuatan bioethanol atau gasohol.

2.      Pendahuluan

Seiring dengan menipisnya cadangan energi BBM, jagung menjadi alternatif yang penting sebagai bahan baku pembuatan ethanol (bahan pencampur BBM). Karenanya, kebutuhan terhadap komoditas ini pada masa mendatang diperkirakan mengalami peningkatan yang signifikan.Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme.
Namun dari semua jenis tanaman tersebut, ubi kayu merupakan tanaman yang setiap hektarnya paling tinggi dapat memproduksi ethanol. Selain itu pertimbangan pemakaian ubi kayu sebagai bahan baku proses produksi bio-ethanol juga didasarkan pada pertimbangan ekonomi. Pertimbangan keekonomian pengadaan bahan baku tersebut bukan saja meliputi harga produksi tanaman sebagai bahan baku, tetapi juga meliputi biaya pengelolaan tanaman, biaya produksi pengadaan bahan baku, dan biaya bahan baku untuk memproduksi setiap liter ethanol/bio-ethanol.
Secara umum ethanol/bio-ethanol dapat digunakan sebagai bahan baku industri
turunan alkohol, campuran untuk miras, bahan dasar industri farmasi, campuran bahan bakar untuk kendaraan.
Mengingat pemanfaatan ethanol/bio-ethanol beraneka ragam, sehingga grade ethanol yang dimanfaatkan harus berbeda sesuai dengan penggunaannya. Untuk ethanol/bio-ethanol yang mempunyai grade 90-96,5% vol dapat digunakan pada industri, sedangkan ethanol/bioethanol yang mempunyai grade 96-99,5% vol dapat digunakan sebagai campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Berlainan dengan besarnya grade ethanol/bioethanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan yang harus betul-betul kering dan anhydrous supaya tidak korosif, sehingga ethanol/bio-ethanol harus mempunyai grade sebesar 99,5-100% vol. Perbedaan besarnya grade akan berpengaruh terhadap proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air.

3.      Metodologi
Singkong diolah menjadi bioetanol, pengganti premium. singkong salah satu sumber pati. Pati senyawa karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi, pati diubah menjadi glukosa, karbohidrat yang lebih sederhana. Untuk mengurai pati, perlu bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu menghasilkan enzim alfamilase dan gliikoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa alias gula sederhana. Setelah menjadi gula, bam difermentasi menjadi etanol.
Produksi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan bahan baku tanaman yang  mengandung pati atau karbohydrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air.
Konversi bahan baku tanaman yang mengandung pati atau karbohydrat dan tetes menjadi bio-ethanol.
Glukosa dapat dibuat dari pati-patian, proses pembuatannya dapat dibedakan berdasarkan zat pembantu yang dipergunakan, yaitu Hydrolisa asam dan Hydrolisa enzyme. Berdasarkan kedua jenis hydrolisa tersebut, saat ini hydrolisa enzyme lebih banyak dikembangkan, sedangkan hydrolisa asam (misalnya dengan asam sulfat) kurang dapat berkembang, sehingga proses pembuatan glukosa dari pati-patian sekarang ini dipergunakan dengan hydrolisa enzyme. Dalam proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air dilakukan dengan penambahan air dan enzyme; kemudian dilakukan proses peragian atau fermentasi gula menjadi ethanol dengan menambahkan yeast atau ragi. Reaksi yang terjadi pada proses produksi ethanol/bio-ethanol secara sederhana ditujukkan pada reaksi 1 dan 2.
H2O
(C6H10O5)----------------> N C6H12O6 (2)
Enzyme
(pati)                                    (glukosa)

(C6H12O6)n---------------> 2 C2H5OH + 2 CO2. (3) 
yeast (ragi)
(glukosa)                                (ethanol)

Selain ethanol/bio-ethanol dapat diproduksi dari bahan baku tanaman yang mengandung pati atau karbohydrat, juga dapat diproduksi dari bahan tanaman
yang mengandung selulosa, namun dengan adanya lignin mengakibatkan proses
penggulaannya menjadi lebih sulit, sehingga pembuatan ethanol/bio-ethanol dari
selulosa tidak perlu direkomendasikan. Meskipun teknik produksi ethanol/bioethanol merupakan teknik yang sudah lama diketahui, namun ethanol/bio-ethanol untuk bahan bakar kendaraan memerlukan ethanol dengan karakteristik tertentu yang memerlukan teknologi yang relatif baru di Indonesia antara lain mengenai neraca energi (energy balance) dan efisiensi produksi, sehingga penelitian lebih lanjut mengenai teknologi proses produksi ethanol masih perlu dilakukan.
Secara singkat teknologi proses produksi ethanol/bio-ethanol tersebut dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu gelatinasi, sakharifikasi, dan fermentasi.

Hasil dan Pembahasan
Teknologi proses produksi ethanol/bio-ethanol tersebut dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu:
a.       Proses Glatinasi
Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan mengandung pati 27-30 persen. Kemudian bubur pati tersebut dimasak atau dipanaskan selama 2 jam sehingga berbentuk gel. Proses gelatinasi tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
·          Bubur pati dipanaskan sampai 130oC selama 30 menit, kemudian didinginkan sampai mencapai temperature 95oC yang diperkirakan memerlukan waktu sekitar ¼ jam. Temperatur 95oC tersebut dipertahankan selama sekitar 1 ¼ jam, sehingga total waktu yang dibutuhkan mencapai 2 jam.

·          Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan langsung sampai mencapai temperatur 130oC selama 2 jam.

Gelatinasi cara pertama, yaitu cara pemanasan bertahap mempunyai keuntungan, yaitu pada suhu 95oC aktifitas termamyl merupakan yang paling tinggi, sehingga mengakibatkan yeast atau ragi cepat aktif. Pemanasan dengan suhu tinggi (130oC) pada cara pertama ini dimaksudkan untuk memecah granula pati, sehingga lebih mudah terjadi kontak dengan air enzyme. Perlakuan pada suhu tinggi tersebut juga dapat berfungsi untuk sterilisasi bahan, sehingga bahan tersebut tidak mudah terkontaminasi.
Gelatinasi cara kedua, yaitu cara pemanasan langsung (gelatinasi dengan
enzyme termamyl) pada temperature 130oC menghasilkan hasil yang kurang baik, karena mengurangi aktifitas yeast. Hal tersebut disebabkan gelatinasi dengan enzyme pada suhu 130oC akan terbentuk tri-phenyl-furane yang mempunyai sifat racun terhadap yeast. Gelatinasi pada suhu tinggi tersebut juga akan berpengaruh terhadap penurunan aktifitas termamyl, karena aktifitas termamyl akan semakin menurun setelah melewati suhu 95oC. Selain itu, tingginya temperature tersebut juga akan mengakibatkan half life dari termamyl semakin pendek, sebagai contoh pada temperature 93oC, half life dari termamyl adalah 1500 menit, sedangkan pada temperature 107oC, half life termamyl tersebut adalah 40 menit (Wasito, 1981).
Hasil gelatinasi dari ke dua cara tersebut didinginkan sampai mencapai 55o C, kemudian ditambah SAN untuk proses sakharifikasi dan selanjutnya
difermentasikan dengan menggunakan yeast (ragi) Saccharomyzes ceraviseze.

b.      Fermentasi
Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi ethanol/bio-ethanol (alkohol) dengan menggunakan yeast. Alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi ini, biasanya alkohol dengan kadar 8 sampai 10 persen volume. Sementara itu, bila fermentasi tersebut digunakan bahan baku gula (molases), proses pembuatan ethanol dapat lebih cepat. Pembuatan ethanol dari molases tersebut juga mempunyai keuntungan lain, yaitu memerlukan bak fermentasi yang lebih kecil. Ethanol yang dihasilkan proses fermentasi tersebut perlu ditingkatkan kualitasnya dengan membersihkannya dari zat-zat yang tidak diperlukan. Alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi biasanya masih mengandung gasgas antara lain CO2 (yang ditimbulkan dari pengubahan glucose menjadi ethanol/bio-ethanol) dan aldehyde yang perlu dibersihkan. Gas CO2 pada hasil fermentasi tersebut biasanya mencapai 35 persen volume, sehingga untuk memperoleh ethanol/bio-ethanol yang berkualitas baik, ethanol/bio-ethanol tersebut harus dibersihkan dari gas tersebut. Proses pembersihan (washing) CO2 dilakukan dengan menyaring ethanol/bio-ethanol yang terikat oleh CO2, sehingga dapat diperoleh ethanol/bio-ethanol yang bersih dari gas CO2). Kadar ethanol/bio-ethanol yang dihasilkan dari proses fermentasi, biasanya hanya mencapai 8 sampai 10 persen saja, sehingga untuk memperoleh ethanol yang berkadar alkohol 95 persen diperlukan proses lainnya, yaitu proses distilasi. Proses distilasi dilaksanakan melalui dua tingkat, yaitu tingkat pertama dengan beer column dan tingkat kedua dengan rectifying column.
Definisi kadar alkohol atau ethanol/bio-ethanol dalam % (persen) volume adalah “volume ethanol pada temperatur 15oC yang terkandung dalam 100 satuan volume larutan ethanol pada temperatur tertentu (pengukuran).“
Pada umumnya hasil fermentasi adalah bio-ethanol atau alkohol yang mempunyai kemurnian sekitar 30 – 40% dan belum dpat dikategorikan sebagai fuel based ethanol. Agar dapat mencapai kemurnian diatas 95% , maka lakohol hasil fermentasi harus melalui proses destilasi.

c.       Distilasi
Sebagaimana disebutkan diatas, untuk memurnikan bioetanol menjadi berkadar lebih dari 95% agar dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, alkohol hasil fermentasi yang mempunyai kemurnian sekitar 40% tadi harus melewati proses destilasi untuk memisahkan alkohol dengan air dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua bahan tersebut yang kemudian diembunkan kembali.

@      Kesimpulan

Ø  Alkohol/bio-ethanol dapat diproduksi dari tanaman yang mengandung pati atau karbohydrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air. Proses pembuatan glukosa dibedakan berdasarkan zat pembantu yang dipergunakan, yaitu Hydrolisa asam dan Hydrolisa enzyme. Selanjutnya dilakukan proses peragian atau fermentasi gula menjadi ethanol dengan menambahkan yeast atau ragi.
Ø  Mengingat pemanfaatan ethanol/bio-ethanol beraneka ragam, sehingga grade ethanol yang dimanfaatkan harus berbeda sesuai dengan penggunaannya. Untuk ethanol/bio-ethanol yang mempunyai grade 90-96,5% vol dapat digunakan pada industri, sedangkan ethanol/bioethanol yang mempunyai grade 96-99,5% vol dapat digunakan sebagai campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Berlainan dengan besarnya grade ethanol/bioethanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan yang harus betul-betul kering dan anhydrous supaya tidak korosif, sehingga ethanol/bio-ethanol harus mempunyai grade sebesar 99,5-100% vol. Perbedaan besarnya grade akan berpengaruh terhadap proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air.
Ø  Keekonomian program pemanfaatan ethanol/bio-ethanol untuk bahan bakar kendaraan bukan saja ditentukan oleh harga bahan bakar premium saja, tetapi ditentukan pula oleh harga bahan baku pembuatan ethanol/bio-ethanol, oleh karenanya produksi ethanol/bioethanol harus mempertimbangkan keekonomiannya dari dua sisi kepentingan, yaitu sisi produsen ethanol/bio-ethanol dan dari segi petani penghasil bahan baku.